Ada yang bertanya padaku, "Pernahkah dirimu jatuh cinta?"
 Saat itu aku hanya tersenyum tanpa dapat memberikan jawaban pasti, karena diri pun tak tahu, "Pernahkah aku jatuh cinta?"

Namun, saat membaca novel "Suraya" karya mbak sugiarti novelis Riau yang sangat kukagumi, aku menyadari dan teringat pertanyaan itu, dan kini aku menjawab dengan pasti, "Yah, aku jatuh cinta, kini." Lewat karya indah yang terlukis sempurna, bahasa dan gaya tulisan yang amat mengugah hati ini. Yah, sekali lagi kukatakan, "Aku jatuh cinta."

Begitu banyak karya indah yang membuai hatiku dan novel nan berisikan syair cinta ini ialah salah satu yang paling berkesan dalam lubuk batinku,  penceritaan yang terbelakangi oleh sejarah, sekali lagi amatlah indah nan memukau.

Sepanjang membacanya, membuat diri penuh tanya, "Karya yang begitu menakjubkan, amat berkesan dalam sanubari ini, seperti apakah perjalanan menulisnya? Berapa banyak perjuangan yang dihadapi untuk menghasilkan novel yang sungguh memikat jiwa ini?"

Ungkapan perasaan di atas, ialah apa yang kutuang saat pertama kali membaca novel nan berlatar sejarah Malaka yang dijajah bangsa Portugis. Perasaan itu masih melekat saat untuk kesekian kali aku membacanya lagi, demi memenuhi tantangan dari #ReadingChallengeODOP10 salah satu program literasi Komunitas Menulis Odop membiasakan diri untuk membaca yang bertema "Fiksi Romance" untuk sepuluh hari pertama. Karena bagi seorang penulis, membaca ialah hal yang tak bisa ditawar, demi melahirkan karya indah nan bermakna hingga akhir masa.

Cinta, masih akan selalu banyak rintangan untuk memenuhinya menjadi suatu yang halal. Perbedaan kasta, perjalanan masa, dan peristiwa tak terduga menjadi halangannya. Seorang Putri dari Menteri Kerajaan Malaka dengan sesosok pemuda laut nan tak memiliki rumah dan tanah, akankah cinta terpaut dengan indahnya?

Manusia ialah tempatnya khilaf, ada masa iman menurun tanpa diduga, hingga akhirnya membuat runtuh semua asa. Awang, pemuda laut yang kini menjadi budak bangsa penjajah, meratap nasib ditinggal keluarga dan kekasih tercinta. Siapa sangka, niat hati ingin bertahan hidup, namun, ternyata kesalahan fatal nan membuat kematian semakin mendekat.
Oh Tuhan, ke manakah cinta-Mu kini
Sungguh tiada lelah aku mencari ke hujung bumi
Sebab aku tak ingin sendiri
Di bumi yang serasa bagai bui
Suraya, gadis yang hampir saja akan meraih cinta, namun, perang merenggut segalanya. Hanya syair cinta nan putus asa, menemani hari-hari merindu kekasih hati yang terpisah karena penjajah menguasai negeri. Hingga sebuah keputusan demi kebahagiaan tersampaikan, namun, dapatkah kembalikan cinta nan membekas meninggalkan lara?

Inilah aku wanita Melayu 
Patah hatiku dilamun cinta
Akur aku pada takdirku
Tuhan punya kuasa
Tuhan punya cinta
Pria pujaan entah ke mana
Dilesap api di tanah membara
Cinta kukenang menghilang sudah

Seperti apakah perjalanan hidup Awang di tengah negeri yang dikuasai penjajah? Seperti apakah nasib Suraya, menetap di tanah pengasingan? Lalu, dapatkah Rafaela, Masida, dan Zay, mengobati hati yang telah beku karena laranya cinta?

"Terkadang cinta yang tak pernah lekang dari air mata, inilah yang mendekatkan aku pada Tuhanku."

Judul Buku    : Suraya
Penulis          : Nafi'al Al Ma'rab
Tebal Buku    : 200 Halaman
Penerbit       : Bhuana Sastra
ISBN           : 978-602-455-718-8 
Cetakan 1, 2018