Apa yang terpikir saat membaca judul bukunya? Mari telusuri satu persatu, “Melawan Kemustahilan” bagi saya memiliki arti tiada yang mustahil/tidak mungkin bila kita yakin. “Menguji Keimanan” ialah tiada seorang mengaku Ia beriman tanpa mendapatkan ujian atas keyakinannya. Terakhir “Menjemput Keajaiban” sungguh, Allah selalu penuh dengan hal ajaib.

Lalu, bagaimana dengan judul untuk review ini? Apa yang dapat kita pelajari dari masalah? Kenapa harus mencintai dan bagaimana caranya? Membaca halaman per halaman buku karya Mas Dewa Eka Prayoga, membuat saya takjub dan merinding, bagaimana beliau menghadapi masalah kehidupannya (kebangkrutan miliaran rupiah, hingga penyakit langka nan mendekati kematian) dan menjalani kehidupan yang lebih baik.

“Kita hanya bisa menyelesaikan masalah yang tidak masuk akal dengan cara yang tidak masuk akal” (hlm. 12)

 Belajar dari Kisah Siti Hajar dan Kisah Para Nabi.

Begitu banyak pembelajaran yang dapat kita ambil hikmahnya dari kehidupan para Nabi, dan semua itu dapat kita temukan dalam Al-Quran.

“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya DIA akan mengadakan jalan keluar baginya. Dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS. Ath-Thalaq : 2-3)

“Dan Kami selamatkan Musa dan orang-orang yang besertanya semuanya. Dan Kami tenggelamkan golongan yang lain itu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar merupakan suatu tanda yang besar (mukjizat) dan tetapi adalah kebanyakan mereka tidak beriman.” (QS. Asy-Syu’araa : 65-67)

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-Ahzab : 21)

Berbuat Baik di tengah Keterbasan

Sedekah bukan dari yang kaya ke yang miskin, tapi dari yang mau ke yang membutuhkan. “Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).” (QS. Ar-Rahman : 60). Bangkrut? Bukan alasan untuk kita tidak bersedekah atau berbuat baik, justru di situlah makna sedekah sebenarnya, di saat kita membutuhkan sesuatu, namun, ternyata ada yang lebih membutuhkan dan akhirnya kita mengikhlaskannya. Itulah, bentuk kebaikan sedekah seutuhnya. Karena tak jarang seseorang nan berlimpah hartanya terlupa bahwa ada sebagian harta yang bukan miliknya, hingga harta itu tak lagi mendapatkan keberkahannya.

Jangan pernah berhenti jadi orang baik. Jangan bosan jadi orang baik.” (hlm. 90)

Menghadapi Ujian Kehidupan

Bagi makhluk ciptaan-Nya, kita – manusia tak kan pernah luput dari yang namanya ujian, justru bersyukurlah bila hal itu terjadi, karena bila kehidupan kita monoton dan begitu-begitu saja, patutlah kita waspada, karena diabaikan-Nya. Ujian ialah bentuk dari keimanan. Keimanan ialah syarat mutlak yakin dan percaya pada-Nya. Tingkat keimanan berdasar pada ketaqwaan manusia.

“Jika semuanya mudah dilakukan, maka semua orang mudah meraihnya.” (hlm. 114)

Semangat Langit.

“Hidup sebenarnya bukan di dunia. Hidup sebenarnya adalah di akhirat. Jangan sampai salah fokus. Hanya mengejar dunia yang sementara, tapi melupakan akhirat yang selamanya. Fokus Hanya pada sesuatu yang bermanfaat. Fokus hanya pada kebaikan untuk akhirat.” (hlm.172)

Pada akhirnya, buku ini mengajarkan kita untuk tidak pernah kehilangan harapan, kehilangan iman, apalagi kehilangan keyakinan. Karena sesulit apapun permasalahan yang dihadapi, yakinlah, Allah adalah penolong terbaik.

Judul Buku     : Melawan Kemustahilan
                           Menguji Keimanan.
                           Menjemput Keajaiban
Penulis            : Dewa Eka Prayoga
Penerbit          : KMO Indonesia
Tebal Buku     : XIii + 198 hlm.
Ukuran Buku : 15.5 x 23 cm.
ISBN              : 978-602-531-741-5
Cetakan Pertama, November 2018